Rabu, 16 November 2011

teori terbentuknya tata surya

2.1  Teori terbentuknya galaksi dan tata surya;
Galaksi merupakan kumpulan-kumpulan bintang dan planet yang mengisi pusat ruang angkasa.
1)      Galaksi
Matahari kita adalah sebenarnya salah satu dari beribu-ribu matahari yang lain, yaitu bintang-bintang yang beredar mengikuti pusat bintang-bintang itu. Hal tersebut dapat berupa suatu pijaran yang sangat besar, dikelilingi oleh kelompok bintang yang sangat dekat satu dengan lainnya (cluster) dan juga dikelilingi oleh gumpalan-gimpalan kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (nebule) dan tebaran ribuan bintang. Galaksi itu ternyata tidak hanya satu tetapi beribu-ribu jumlahnya. Galaksi, tempat matahari kita berinduk diberi nama Milky Way atau bima sakti.
2)      Teori Terbentuknya Galaksi
Menurut Fowler (1957) 12 ribu juta tahun yang lalu, galaksi belum terbentuk namun berupa gas hidrogen yang sangat besar dan berada di ruang angkasa. Ia berotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat dan karena gaya beratnya ia mengadakan kontraksi. Pada saat berkontraksi Masa bagian luar banyak yang tertinggal dan mempunyai berat jenis yang besar yang kemudian membentuk bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang perlahan mengadakan kontraksi.Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan radiasi dan bintang-bintang itu pun semakin turun temperturnya. Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai bentuk yang boleh dikatakan seperti matahari kita.
Hipotesis ini diyakini oleh suatu observasi yang ditunjukan kepada pusat galaksi yang selalu melahirkan bintang baru, baik secara perlahan-lahan maupun secara eksplosit.
3)      Komponen penyusun galaksi
Bintang-bintang senantiasa wujud secara berkelompok yang dikenali sebagai galaksi, bersama-sama dengan Gas, Debu Intersteller dan Jisim Gelap. Sekitar 10-20% dari galaksi terdiri dari bintang, gas dan debu. Galaksi dikenalkan bersama oleh tarikan graviti dan komponen galaksi mengorbit satu pusat. Terdapat bukti bahwa lubang gelap mungkin wujud di pusat sebagian atau kebanyakan galaksi.
4)      Tipe galaksi berdasarkan bentuk
Pada tahun 1925 Hubble mengajukan klasifikasi galaksi yang sekarang telah diterima, dengan berbagai modifikasi oleh ahli-ahli astronomi di seluruh dunia. Dalam bentuk aslinya klasifikasi itu membagi galaksi ke dalam 4 kelas utama:
a.      BulatF Panjang
Galaksi bentuk ini mempunyai struktur yang halus dari suatu pusat yang dari suatu tepi-tepi yang batasnya tidak begitu jelas. Hampir 17% dari galaksi yang ada berbentuk elips.
b.      Spiral Normal
Galaksi bentuk ini menunjukkan lengkungan-lengkungan spiral yang keluar oleh sebuah nukleus yang terang. Jumlah galaksi spiral kurang lebih 80% dari galaksi yang ada. Contoh : Canes Venatici
c.       Spiral Berpalang
Lengkungan spiral galaksi ini keluar dari tepi-tepi paling ujung disebuah palang-palang pada nukleus.
d.      Galaksi takF beraturan
Galaksi tepi ini bentuknya sama sekali tak beraturan dan tampak kacau. Banyaknya galaksi berbentuk tidak beraturan adalah 3%.
Contoh : Megallanic

5)      Bima sakti
Induk dari matahari kita adalah bima sakti atau Milky Way. Bima sakti berbentuk spiral. Selain itu, galaksi ini berbentuk bulat pipih seperti kue cucur.
Tetangga terdekat dari bima sakti adalah galaksi Andromeda yang juga berbentuk spiral yang jauhnya 870.000 tahun cahaya (cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 km/detik, jadi 1 tahun cahaya berjarak : 300.000 x 365 1/4 x 4 x 60 x 60 km = 1013 km).
Galaksi bima sakti mengadakan rotasi dengan arah yang berlawanan dengan jarum jam. Bima sakti memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang. Selain itu, masih terdapat gumpalan-gumpalan gas maupun semacamnya dalam ukuran kecil yang banyak jumlahnya.
6)      Tata Surya
Induk sistem tata surya kita adalah matahari yang merupakan bintang terdekat dengan bumi. Matahari adalah salah satu dari 100 milyar bintang di dalam galaksi. Matahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti. Matahari memiliki jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 Mil). Matahari serta 10 buah planet (yang sudah diketahui /ditemukan oleh manusia) membentuk tata surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.
Matahari adalah suatu bola Gas yang pijar dan ternyata tidak terbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutub nya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan tata surya yang paling besar, karena 98% masa tata surya terkumpul pada matahari.
Disamping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer, dan korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton masa setiap saat.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan masa matahari adalah 1,41 berbanding masa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1,370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat tata surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.
Teori terbentuknya tata surya
Tahun 1969, Stephen Dole membuat model sederhana untuk membangun sistem sederhana Tata Surya berdasarkan teori akresi. Hipotesa awal yang digunakan adalah bintang dan planet terbentuk dari dark globul dingin. Dark globul terbentuk dari gas dan debu yang butiran-butirannya berakresi serta dari tabrakan inelastik partikel-partikel.
Dole membangun Tata Surya dengan membuat hipotesa bahwa seluruh komponen Tata Surya terbentuk dari nebula gelap dingin yang terdiri dari debu dan gas atau dikenal sebagai small globul. Nah, di awal bintang terbentuk di pusat dikelilingi awan gas dan debu berbentuk bola dan semakin jauh dari pusat, kerapatan awan akan semakin berkurang.
Dalam simulasi yang dibangun Stephen Dole, inti planet diinjeksikan secara acak pada satu saat ke dalam awan debu dan gas, dan kemudian bertumbuh dengan menyapu partikel-partikel yang ada di awan. Setelah satu planet selesai terbentuk, inti berikutnya akan diinjeksikan untuk membentuk planet kedua dan seterusnya. Jika dalam pergerakannya planet yang baru bertumbuh bergerak cukup dekat dengan planet yang sudah ada (dalam jarak batas tertentu), atau orbit kedua planet ini saling memotong, maka kedua planet ini akan mengalami coalesce. Setelah itu pertumbuhan masih bisa berlangsung sampai debu dan gas disekelilingnya tidak ada lagi.
2.2  Susunan tata surya dengan menunjjukan gambaran yang tepat;
Pada jaman Yunani Kuno, seorang ahli filsafat bernama Clausius Ptolomeus, mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya. Pandangan geosentris ini 14 abad lamanya dianut orang. Pada waktu mengalami pengamatan secara kasar, orang yunani telah dapat mengenal 5 planet, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus.  Menurut pandangan geosentris susunan planet dapat digambarkan sebagai berikut :
Bumi – Bulan – Merkurius – Venus – Matahari – Mars- Yupiter – Saturnus
            Pada abad 16, menurut ilmuan polandia bernama Nicolas Copernicus, bumi adalah planet seperti halnya planet lainny, bumi beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (beliosentris). Semua itu berkat adanya teropong sebagai alat pengamat. Kemudian ditemukan pula planet-planet yang lebih jauh seperti Uranus, Neptunus dan Pluto. Menurut pandangan beliosentris, susunan planet di dalam tata surya adalah sebagai berikut :
Matahari – Merkurius – Venus – Bumi – Mars – Asteroida – Yupiter – Saturnus – Uranus – Neptunus – Pluto
            Planet dikelompokan menjadi dua
·         Planet dalam yakni planet yang dekat dengan matahari, berada diantara bumi dan matahari. Planet ini umumnya lebih kecil dari planet luar, namun memiliki masa jenis lebih besar. seperti Merkurius, Venus,
·         Planet luar yakni planet yang beredar di luar garis peredaran bumi. Planet tersebut mengelilingi matahari melalui lintasan atau orbit yang bentuknya elips dan matahari berada dalam dalam salah satu titik fokus. (Mars, Astroid, Yupiter, saturnus, Neptunus dan Pluto.
            Disamping planet dan satelit, benda angkasa lain yang juga beredar mengelilingi matahari adalah komet, meteor, debu dan gas antarplanet. Sistem benda langit yang beredar mengelili matahari sebagai pusat disebut sistem tata surya.       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar